Menteri Yuddy Minta BPK tidak Hanya Berkutat di Audit Keuangan
jpnn.com - JAKARTA- MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi menyarankan agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) lebih fokus melakukan pemeriksaan kinerja dan efektivitas kebijakan strategis, bukan sekadar pemeriksaan yang bersifat mikro. Namun untuk mencapai hal tersebut diperlukan komitmen yang kuat dan harus meningkatkan etos kerja dan bekerja dengan sungguh-sungguh.
"Saya mengajak BPK untuk berfikir secara makro, karena sebagai instrumen untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih baik dan meningkatkan daya saing. BPK tidak hanya harus melihat keuangan, tetapi outcome," ujar Yuddy dalam Sarasehan Refleksi 69 Tahun BPK, di Jakarta, Selasa (19/1).
Menurut Yuddy, fokus pemeriksaan atas efektivitas kebijakan ini pada akhirnya akan mendorong governance yang semakin baik. Kebijakan strategis pemerintah, lanjutnya, akan dilaksanakan oleh berbagai entitas, baik yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
“BPK diharapkan berperan penting dalam menilai sejauh mana efektivitas suatu program dapat tercapai,” imbuhnya.
Yuddy menyontohkan beberapa kebijakan strategis bersifat makro yang mempengaruhi pengelolaan keuangan negara, seperti perpanjangan kontrak karya Freeport, kebijakan pembangunan listrik, kebijakan tol laut, kebijakan kemudahan perijinan investasi, optimalisasi penerimaan daerah dan sebagainya.
Dikatakan bahwa praktik audit yang berfokus pada pemeriksaan kinerja dan efektivitas suatu kebijakan, yang tidak hanya fokus pada pemeriksaan keuangan telah dilakukan oleh negara-negara seperti Amerika, Australia, dan Inggris. Oleh karena itu kedepannya diharapkan BPK mampu mempertajam pemeriksaan.
Yuddy menambahkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2014 tentang Perbendaharaan Negara, seharusnya mengarahkan BPK untuk melakukan tugas dan fungsi pemeriksaan tidak hanya dari hasil laporan keuangannya, tetapi outcome yang dihasilkan. (esy/jpnn)