Menuju Poros Maritim, Jokowi Lirik Batam di Selat Malaka
jpnn.com - JAKARTA – Presiden Joko Widodo melirik Selat Malaka sebagai satu di antara kekuatan yang perlu diperhatikan menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Batam, pulau di Selat Malaka yang bertetangga dengan Singapura, menurut Jokowi perlu dikelola lebih professional lagi, untuk mengurangi pengangguran dan tingkat kemiskinan.
“Pada saat terakhir saya ke Batam, saya melihat sendiri potensinya yang sangat besar,” kata Jokowi dalam keterangan resmi yang diterima JPNN.com, Kamis, 13 Desember 2018.
“Kita ingin Batam dan sekitarnya yang memiliki posisi strategis betul-betul bisa dikembangkan secara maksimal sehingga memiliki daya saing untuk kawasan ekonomi dan daya tarik untuk investor," sambungnya.
Jokowi menambahkan, dengan dikembangkannya berbagai sektor di wilayah Batam diharapkan terciptanya sebuah kawasan yang lebih potensial.
"Saya kira perlu dikelola lebih profesional lagi sehingga Batam menjadi sebuah kawasan yang benar-benar bisa kita kembangkan, terutama untuk sentra industri.”
Seiring itu, Jokowi rupanya menyadari bahwa satu di antara kendala yang harus dijawab untuk memajukan Batam adalah kecepatan pelayanan. Ini yang paling banyak dikeluhkan. Terutama urusan pertanahan.
Pemerintah, berdasarkan keterangan resmi tersebut, mengaku akan terus menciptakan terobosan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dengan memperkuat poros maritim nasional, meningkatkan produktivitas dan kapasitas sumber daya manusia.
Dan sejauh ini capaiannya dianggap mengalami kemajuan.
Disebutkan, berdasarkan Indeks Daya Saing Global, Indonesia naik ke peringkat 45 pada 2018 dari peringkat 47 pada 2017.
Selain itu Indonesia berhasil naik peringkat dari negara tidak layak investasi di 2014 menjadi negara dengan peringkat layak Investasi menurut sejumlah lembaga pemeringkat internasional terkemuka; Moody’s, Fitch dan Standard & Poor. (wow/jpnn)