Menurut Fadli Zon, Ini Sederet Janji Jokowi-JK yang Belum Ada Tanda-tandanya
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai kinerja pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang sudah berjalan setahun terakhir mengecewakan. Itu karena banyak janji kampanye yang belum atau tidak terwujud.
"Jokowi berjanji membangun 100 technopark, 50 ribu puskesmas, 100 pusat industri perikanan, 1.000 kampung nelayan, 1.000 desa daulat benih. Sudah satu tahun berjalan, belum tampak tanda-tandanya," kata Fadli Zon melalui siaran persnya, Selasa (20/10).
Menurut Fadli, dalam satu tahun ini malah sudah banyak janji yang dilanggar. Jokowi janji tidak akan ada transaksi politik dalam pembagian kabinet, fakta justru sebaliknya. Jokowi janji jaksa agung akan ditempati orang bukan dari parpol, faktanya malah diangkat dari kader partai.
Kemudian, berjanji membangun sistem birokrasi online dalam dua minggu setelah dilantik, faktanya tak ada. Tidak akan mencabut subsidi BBM, faktanya subsidi dikurangi bahkan dicabut. Janji akan hanya ada di kantor 1-2 jam, faktanya tak demikian.
"Membuka 15 juta lapangan kerja baru, faktanya saat ini justru banyak rakyat di PHK. Malah impor buruh ribuan asing," ujar politikus Gerindra itu.
Bahkan, Fadli Zon melihat, pemerintah satu tahun ini masih sibuk bagi-bagi kekuasaan. Baru bisa membahagiakan tim suksesnya, melalui pembagian jabatan sebagai komisaris dan direksi BUMN misalnya, ketimbang mensejahterakan rakyat.
"Jika ditanya apa penyebabnya, satu tahun ini hambatan pemerintah lebih dikarenakan faktor internal pemerintah. Tak ada leadership dan gagal membangun tim yang berkualitas dalam kabinet. Jadi lambatnya pemerintah karena hambatan internal," tegasnya.
Di sisi lain, situasi ekonomi sekarang terpuruk, pertumbuhan hanya di kisaran 4 persen padahal janji Jokowi targetkan 7 persen. PHK dimana-mana dan harga barang-barang meningkat.