Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menutup Media Sosial Berdampak Baik Bagi Kesehatan Mental?

Rabu, 26 Juni 2019 – 10:19 WIB
Menutup Media Sosial Berdampak Baik Bagi Kesehatan Mental? - JPNN.COM
Ilustrasi depresi. Foto: AFP

jpnn.com - Media sosial memang bisa menimbulkan masalah yang cukup berat. Baru-baru ini, aktris sekaligus penyanyi Selena Gomez menutup akun media sosial Instagram miliknya karena depresi dengan apa yang dia alami di media sosial. Nyatanya, menutup akun media sosial ternyata memang baik untuk kesehatan mental Anda.

Keputusan Selena Gomez menutup akun Instagram sebenarnya disesali banyak orang, terutama para pengikutnya. Bagaimana tidak, mantan pacara Justin Bieber itu tercatat sebagai salah satu orang dengan jumlah pengikut terbanyak, yakni 152 juta orang.

Mantan bintang Disney itu mengatakan kepada foxnews bahwa media sosial itu "berbahaya" dan "tidak sehat", terutama bagi kaum muda yang menghabiskan banyak waktu untuk memainkan media sosial. Dalam upaya untuk mengurangi dampaknya pada hidupnya, Gomez telah menghapus aplikasi tersebut dari ponselnya dan menggunakan ponsel orang lain jika dia ingin mengunggah sesuatu.

Keputusan ini diambilnya karena ia merasa tidak tahan dengan hujatan dari para pengikutnya. Selena tampaknya cukup stres membaca semua komentar yang ada di Instagram miliknya.

Menutup media sosial untuk mental yang lebih baik

Rasanya, hampir semua orang memiliki akun media sosial. Mulai dari Twitter, Facebook, sampai Instagram. Sayangnya, media sosial ternyata bisa berdampak juga pada kesehatan mental.

Jika Selena Gomez bermasalah dengan komentar buruk pengikutnya atau biasa disebut dengan cyberbullying, masalah juga kerap muncul ketika melihat orang lain di media sosial "lebih sukses". Paparan itu ternyata juga bisa membuat seseorang mengalami stres.

"Generasi milenial memang sangat gandrung dengan media sosial. Sedangkan, di media sosial itu sering sekali diperlihatkan kehidupan artis, teman, dan orang lain yang enak dan suka pamer. Itu secara langsung memberikan tekanan secara tidak sadar masuk ke dalam diri pengguna media sosial tersebut dan pada akhirnya membandingkan dirinya dengan kehidupan orang lain," ujar dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter.

Saat ini sudah banyak orang yang melakukan detoks media sosial. Mereka berupaya untuk tidak membuka atau bahkan menutup akun media sosial mereka demi bisa hidup dengan tenang.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News