Menyambung Sulit
Oleh: Dahlan IskanUntuk apa di sana?
Sama: untuk bahan bakar juga.
Pun tandan sawit. Bisa laku: jadi bahan baku chip board.
Maka praktis hanya pelepah dan batang sawit yang belum laku.
Itulah yang saya maksud kekompakan tadi.
Kementerian Keuangan tentu senang kalau cangkang sawit itu bisa diekspor. Kita bisa mendapat devisa tambahan. Ekonomi makro kita lebih kuat. Cadangan devisa kita terus mencapai rekor. Neraca perdagangan kita kian positif.
Itu persis dengan persoalan ekspor minyak sawit kita. Ekonomi makro kita begitu bagus berkat harga ekspor sawit yang tinggi, padahal ibu-ibu di dapur menjerit: harga minyak goreng melejit. Yang dahulu Rp 15.000 sudah menjadi Rp 23.000.
Memang, ada yang aneh di ekspor cangkang itu. Kita ekspor cangkang ke Jepang sebagai bahan bakar.