Menyimpan Misteri
Oleh: Dahlan IskanProses merger itu, kata jaksa di sana, dimanfaatkan oleh My Lan untuk kepentingan perusahaannya. Termasuk, kemudian, memberikan kredit kepada 2.500 peminjam senilai –tarik napas lagi– satu quadrillion dong.
Nilai kurs dong memang lebih rendah dari rupiah. Rp 1 sama dengan 1,5 dong. Di sana bicaranya bukan lagi triliun, tetapi quadrillion.
Kredit untuk 2.500 perusahaan/perorangan itu saja sudah senilai dengan 93 persen keseluruhan kredit yang diberikan SCB.
Jaksa menemukan bukti bahwa 2.500 penerima kredit itu sebenarnya jatuh ke perusahaan My Lan semua. Mungkin sama dengan yang pernah terjadi di kredit untuk ribuan petambak udang kita dulu.
Menurut jaksa SCB sendiri, sebenarnya mutlak milik My Lan. Lebih 90 persen. Lewat berbagai skema yang tidak terlihat.
Dua hari lalu My Lan mendapat giliran ditanya hakim. Dia membantah semua itu. Katanya: dia hanya memiliki saham kurang dari 5 persen di bank SCB.
Yang 10 persen lagi milik dua putrinya: masing-masing 5 persen. Lalu milik teman-temannya sesama pengusaha: 30 persen. Sisanya milik para investor asing yang dia tidak tahu siapa mereka.
Sebagian besar investor itu memang My Lan yang mendapatkan. Yakni saat pemerintah minta bantuannya untuk menyelamatkan dua bank yang sakit.