Menyinggahi Wae Rebo, Desa di NTT Peraih Penghargaan Tertinggi UNESCO (1)
Cuma Ada Tujuh Rumah di Seluruh DuniaMinggu, 16 September 2012 – 00:11 WIB
Memang, masyarakat Manggarai punya mbaru gendang alias rumah gendang. Tapi, mbaru gendang sama sekali berbeda dengan mbaru niang. Mbaru gendang serupa tong atau drum yang diberi topi kerucut. Sedangkan mbaru niang ya serupa kerucut itu. Seperti tumpeng superbesar yang diletakkan di tanah.
Maka, kabar gembira dari UNESCO itu pun langsung menyebar bak tawon yang dipukul rumahnya. Kabar itu membanjiri internet. Milis-milis pemerhati budaya dan arsitektur berisi kabar kemenangan mbaru niang. SMS dan layanan pesan singkat lainnya pun mengabarkan berita sejenis: mbaru niang Wae Rebo mendapat penghargaan kelas dunia!
Tapi, secanggih apa pun internet, kabar itu tak langsung sampai di telinga warga Wae Rebo. "Saya diberi tahu orang beberapa hari lalu. Katanya, Wae Rebo juara I. Katanya, itu ada di internet. Walau kami tak tahu bentuk internet, kami ikut senang saja," ungkap Marten Forma, warga Wae Rebo yang dijumpai Jawa Pos di Kampung Denge, Desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai.