Menyinggahi Wae Rebo, Desa di NTT Peraih Penghargaan Tertinggi UNESCO (2)
Disambut Empat Tetua Adat dengan Upacara Pangku AyamSenin, 17 September 2012 – 00:17 WIB
Kata dia, setiap anak yang datang memang harus dipangku oleh para orang tua. Tapi, karena saya sudah besar, simbolisasi memangku anak diganti ayam putih.
Beberapa saat setelah upacara, lampu-lampu rumah menyala. Jajaran lampu putih membuat rumah dengan aroma pembakaran itu menjadi benderang. Terlihat sebagian warga duduk melingkar. Di tengah-tengah rumah terlihat dapur kayu bakar yang terus-menerus mengeluarkan asap.
Saya lalu bertanya kepada Vitalis, apakah upacara penerimaan memang harus dilakukan dalam kegelapan dan hanya menggunakan penerangan lampu minyak. "Tidak. Itu tadi gelap karena penjaga generator sedang turun ke kebun. Jangan marah, ya," kata Vitalis.