Meredam Tensi Politik Jelang Pemilu, PKB Luncurkan Program Nusantara Bertauhid
jpnn.com, JAKARTA - Menjelang hajatan nasional Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019 pada 17 April mendatang, tensi politik belakangan ini cukup panas. Tingginya persaingan menimbulkan para pendukung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden saling mencaci, bahkan menebar fitnah. Ironisnya, tidak jarang ujaran kebencian dan saling hujat-menghujat itu disasarkan kepada sesama umat Islam sendiri.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, berbagai macam ujian dan cobaan yang tidak ringan dialami bangsa ini belakangan ini. Mulai dari ancaman berita bohong (hoaks), radikalisme, terorisme, kesenjangan ekonomi dan sosial, memudarnya nilai-nilai keagamaan, menjamurnya pergaulan bebas, maraknya penggunaan narkoba, LGBT serta perilaku yang mau menangnya sendiri, semakin menambah berat perjuangan dalam mewujudkan baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur. Negara sejahtera yang masyarakatnya makmur lahir batin.
BACA JUGA: Jokowi Mendadak Telpon saat PKB Kumpulkan Seribu Kiai
Menyikapi kondisi ini, Cak Imin- sapaan akrabnya- mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk meredamkan tensi politik ini, PKB menggagas kegiatan bertajuk Nusantara Bertauhid: Khataman Alquran, Semaan dan Solawatan untuk Persatuan Indonesia.
"Siapapun kita yang bertauhid hendaknya menjaga ukhuwah islamiyah. Hendaknya kita tetap satu kekuatan bertauhid. Insyaallah Nusantara Mengaji yang akan memperkokoh persautan dan kesatuan bangsa. Dengan merajut kekeluargaan bisa mewujudkan cita-cita besar baldatun toyyibatun warobbun ghofur," ujar Cak Imin saat meluncurkan Program Nusantara Mengaji di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019).
Dalam kegiatan ini, ada dua kegiatan utama yakni khotmil quran serentak di seluruh penjuru Nusantara dari Sabang sampai Meraoke sejak 14 Maret-14 April. "Ini dilaksanakan dengan berbagai kelomplok jamaah musala, masjid. Seluruh kekuatan umat melaksanakan khotmil quran, salawatan bersama-sama serentak," paparnya.
Kegiatan khataman Alquran akan dimulai pada 31 Maret di Pesantren Yambuul Quran, Kudus, Jawa Tengah. Kegiatan kedua digelar Pondok Pesantren Syekh Quro, Karawang, Jawa Barat pada 3 April. Khataman Alquran massal dilanjutkan pada 7 April di Masjid Agung, Banten, dan berakhir di Masjid Sunan Ampel, Surabaya pada 14 April sebelum pemilu.
"Kepada seluruh masyarakat, terutama kader nahdliyin, pimpinan jamaah, di tanggal-tanggal tersebut kita ajak untuk khotmil quran sekaligus salawatan agar bisa menjaga keselamatan Indonesia. Takmir masjid secara khusus, dan seluruh umat Islam bersatu-padu menyatukan batiniah, ketauhidan kita untuk kemajuan Indonesia, kemajuan umat, kebangkitan Islam di seluruh penjuru," paparnya.