Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mereka Berkumpul, Mengenang Salim Kancil

Senin, 23 November 2020 – 00:47 WIB
Mereka Berkumpul, Mengenang Salim Kancil - JPNN.COM
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menanam bibit pohon di lahan milik Salim Kancil di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Minggu (22/11). Kegiatan konservasi itu juga dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia. Foto: ANTARA/HO Laskar Hijau

jpnn.com, LUMAJANG - Memperingati Hari Pohon Sedunia, kelompok pecinta alam dari berbagai daerah melakukan kegiatan konservasi menanam bibit pohon di Desa Selok Awar-Awar, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (22/11).

Kegiatan ini sekaligus mengenang almarhum pejuang lingkungan Salim Kancil.

Kegiatan bertajuk "Terus Tandur Ojok Mundur" itu digelar selama dua hari dengan dua agenda kegiatan berbeda yakni diskusi pelestarian kawasan pesisir yang digelar pada Sabtu (21/11) dan menanam pohon di lahan milik almarhum Salim Kancil yang dihadiri Bupati Lumajang Thoriqul Haq pada Minggu.

"Peringatan Hari Pohon Sedunia dilaksanakan di Desa Selok Awar-awar sebagai bentuk mengenang dan menghormati perjuangan almarhum Salim Kancil dalam usahanya merawat dan menjaga kelestarian alam," kata Koordinator Laskar Hijau A'ak Abdullah Al-Kudus.

Beberapa jenis pohon yang ditanam seperti mangrove, cemara laut, ketapang, nyamplung dan Baobab. Khusus untuk Baobab, bibit pohon itu didatangkan langsung oleh Laskar Hijau dari Kenya, Afrika.

"Pohon yang dikenal sebagai pohon terbesar di dunia itu jumlahnya sangat terbatas yakni dua pohon saja, sehingga ditanam di Pantai Watu Pecak dan alun-alun Lumajang. Total pohon yang ditanam sekitar 2.500 pohon," tuturnya.

Ia mengatakan seluruh kegiatan tetap memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19, sehingga peserta wajib menggunakan masker dan menjaga jarak serta harus melalui proses skrining terlebih dahulu.

"Kami undang Koordinator Sahabat Alam Indonesia Andik Saifudin dan Guru Besar Universitas Brawijaya Malang Prof Lukman Hakim untuk memberikan motivasi kepada pecinta alam agar terus aktif dalam melestarikan alam saat diskusi sebelumnya," tuturnya.

Begini cara kelompok pecinta alam dari berbagai daerah mengenang almarhum pejuang lingkungan Salim Kancil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News