Mereka yang Ngotot Mengejar Status All-Star
Nasib Bergantung Para PelatihRabu, 14 Januari 2009 – 06:26 WIB
Kendala utama Jefferson adalah pesaing. Sebagai center di wilayah barat, dia harus berebut suara dengan Shaquille O'Neal (Phoenix Suns) dan bintang muda lain, Andrew Bynum (Los Angeles Lakers).
Kalau David Lee, semangat mengejar rebound adalah senjata utama pemikat suara pelatih. Dia adalah pemain favorit penggemar New York Knicks, punya rata-rata 11,1 rebound, masuk lima besar di NBA. Yang sulit adalah mengategorikan posisi Lee. Di New York (yang kecil-kecil), dia bermain center. Namun, secara tinggi badan (208 cm) dan karakter bermain, dia sebenarnya seorang power forward. Posisi ''tanggung'' itu bisa membuat para pelatih tak kompak memilih.
Pemain muda terakhir yang punya kans kuat masuk All-Star: si pendek (untuk ukuran NBA) Jameer Nelson (183 cm). Point guard Magic itu belakangan tampil solid. Berada di tim yang mengandalkan raksasa Dwight Howard dan barisan penembak jarak jauh, Nelson bisa dibilang merupakan satu-satunya penetrator (pemain penusuk) Magic.