Merekrut Santri Menjadi Anggota TNI Langkah Tepat, Begini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) M. Ali Ramdhani menilai rencana merekrut para santri menjadi prajurit TNI sangat tepat.
Pasalnya, para santri selama di pesantren telah digembleng pendidikan mengenai kejujuran, kedispilinan dan wawasan.
"Jadi, kami mengapresiasi rencana merekrut alumni pesantren jadi TNI," ujar Ali di Jakarta, Selasa (7/12).
Menurut Ali, modal kejujuran, kedisplinan dan wawasan kebangsaan sangat penting bagi para calon prajurit TNI.
"Kedisiplinan, kejujuran, dan taat terhadap pimpinan itu adalah sesuatu hal yang diajarkan, tetapi kalau khusus kemiliteran tentu saja itu adalah model pendidikan di TNI ya," ucapnya.
Selain itu, lulusan pesantren memiliki bekal ilmu keagamaan serta pemahaman mengenai adab dan tata laku yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
"Secara umum apa yang telah dilakukan pesantren sesungguhnya merupakan bagian dari cara kami menghadirkan seluruh profesi di anak bangsa ini," kata Ali.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebelumnya mengemukakan rencana merekrut calon prajurit TNI dari kalangan santri, yang telah mendapat pendidikan mengenai moral maupun akhlak di pesantren.