Meresahkan, Enceng Gondok Sungai ini Nyaris Sepanjang 3 Km
jpnn.com, SIDOARJO - Warga sangat resah dengan enceng gondok yang memenuhi sungai Banjar di Desa Wonokasian, Wonoayu. Tak tanggung-tanggung, enceng gondok tumbuh di sungai sepanjang hampir 3 kilometer. Tentu pasokan air untuk kebutuhan persawahan bisa jadi terkendala.
''Sementara akan dibersihkan manual. Petugas mengangkat dengan menggunakan karung. Pasti kami tangani,'' ujar Kabid Pembangunan dan Bina Manfaat Dinas PUPR Bambang Tjatur Miarso.
Saat ini alat berat masih digunakan untuk penanganan sungai di Desa Kedungrejo, Waru, dan Desa Ketapang, Tanggulangin. Karena itu, membersihkan Sungai Banjar dilakukan dengan cara manual. ''Sebelum musim hujan, tentu titik-titik yang menyumbat sungai harus dibebaskan,'' ujarnya.
Menurut Hadi Sungkono, salah seorang warga, Sungai Banjar tidak hanya dipenuhi enceng gondok, tetapi juga kantong plastik. Karena kondisinya penuh enceng gondok dan sampah, suplai air ke area persawahan terhalang. ''Dulu, sawah ditanami padi karena air lancar, kini kurang air. Jadi, banyak yang beralih ke tanaman palawaija, kacang hijau,'' ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Wonokasian Achmad Sanusi menuturkan bahwa setiap tahun Sungai Banjar selalu dipenuhi enceng gondok. Dia sudah beberapa kali melapor ke instansi terkait. Namun, belum ada tindakan. Selama ini, untuk membersihkan tanaman itu, hanya dilakukan dengan membuka pintu air. Tumbuhan air tersebut lantas mengalir. ''Kalau warga mau bersih-bersih sendiri, kan tidak ada tempat buangnya. Jadi, butuh alat penunjang,'' tuturnya.
Sanusi berharap Sungai Banjar kembali normal. Dengan demikian, kebutuhan air untuk persawahan dapat tercukupi. ''Kami juga menemukan bau yang menyengat akibat air limbah. Tapi, semoga ini juga terselesaikan semua,'' ungkapnya. (oby/c15/hud)