Meretas Impian Mobil Hijau

Di Tengah Bayang-Bayang Krisis Energi

Minggu, 13 Juli 2008 – 11:42 WIB

Suasana pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2008 di JCC Jakarta.

Untuk urusan pemasaran, Honda selangkah lebih maju karena saat ini sudah memasarkan Civic Hybrid. Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan, pasar mobil hybrid di Indonesia memang masih kecil. ’’Tapi, kami optimistis akan terus berkembang,’’ katanya.

Menurut Jonfis, sedianya mobil yang mengusung mesin 3-stage i-VTEC yang dikombinasikan dengan integrated motor assist (IMA) tersebut hanya akan disewakan kepada kalangan tertentu yang concern pada lingkungan hidup. ’’Tapi, dua unit yang disewakan justru dibeli,’’ terangnya.

Tak mau ketinggalan, PT Toyota Astra Motor (TAM) juga akan segera menyusul dengan memasarkan Toyota Prius. Marketing Planning Manager PT TAM Achmad Rizal mengatakan, pihaknya tengah mematangkan rencana memasarkan Prius di Indonesia. ’’Mudah-mudahan bisa mulai tahun depan,’’ ujarnya.

Saat ini, Toyota Prius merupakan mobil hybrid terlaris di dunia dengan total penjualan global lebih dari 1 juta unit. Pasar terbesar didominasi oleh negara maju, yakni Amerika Serikat (AS), Jepang, dan beberapa negara Eropa.

Baik Jonfis maupun Rizal mengakui, pemasaran mobil hybrid di Indonesia masih terkendala oleh harga. Dengan teknologi mutakhir, harga jual mobil memang cukup mahal.

Jonfis mengatakan, saat ini Honda Civic Hybrid dipasarkan dengan harga Rp 495 juta per unit, atau jauh lebih mahal ketimbang model konvensional Honda Civic yang dijual di kisaran Rp 350 juta per unit. Sedangkan Toyota Prius, kata Rizal, juga akan dipasarkan pada kisaran Rp 490 juta per unit.

Produk hybrid lain yang ditampilkan Toyota adalah mobil konsep FT-HS Hybrid Sport. Produk tersebut pertama kali ditampilkan pada Detroit Motor Show 2007, kemudian di Tokyo Motor Show 2007.

Sementara itu, Mitsubishi mengusung i-MiEV (Mitsubishi innovative Electric Vehicle) dalam konsep mobil hijaunya. Mobil elektrik bertenaga penggerak lithium-ion battery system ini pertama kali dikembangkan di Jepang pada 2006. Pengembangan komersialisasinya ditargetkan bisa dimulai pada 2009.