Merusak Mesin, HOCI Ogah Lakukan Ini
jpnn.com, JAKARTA - Komunitas otomotif sepakat tentang edukasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium sudah tidak layak lagi bagi kendaraan modern.
Salah satunya disampaikan mantan Ketua Umum Honda Odyssey Community Indonesia (HOCI) Gandhi Nugroho alias Doel yang mengaku bahwa BBM Premium memiliki kualitas buruk dan bahkan bisa merusak mesin.
Sebelumnya, pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri sempat mengingatkan agar pemakai kendaraan mempergunakan BBM dengan oktan minimal 92. Pasalnya, spesifikasi mesin kendaraan keluaran terbaru memang tidak cocok jika menggunakan Premium.
“Premium berdampak sangat buruk dan bahkan bisa mengakibatkan turun mesin. Jika ini terjadi, tentu biayanya sangat mahal. Untuk jenis Avanza, misalnya, jika piston yang kena, maka perbaikannya bisa mencapai Rp6-7 juta,” jelas Tri.
Dengan demikian, Doel menyampaikan sekitar 500 anggota komunitas pengguna Odyssey saat ini sudah sangat paham mengenai dampak buruk premium. Apalagi sejak pertama membeli, tentu industri otomotif sudah merekomendasikan BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin.
Makanya, imbuh dia, seluruh anggota HOCI mempergunakan BBM dengan RON minimal 92, misalnya pertamax series.
“Kami semua mengerti akan hal itu. Makanya, sesuai anjuran pada buku manual ketika membeli Odyssey, seluruh anggota HOCI memakai BBM dengan oktan paling rendah 92,” kata Doel, di Jakarta, Selasa (19/6).
Menurut Doel, Premium memang berdampak sangat buruk terhadap ruang bakar dan mesin. Jika menggunakan premium awalnya kinerja kendaraan akan rendah seperti tidak adanya tenaga pada medan tanjakan serta tarikan yang berat. Semua terjadi karena pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan jelaga pada ruang bakar. Jika dibiarkan, tentu saja akan berakibat pada usia mesin dan membuat kerusakan.