Mesir Turun Tangan, Gaza Kembali Tenang
jpnn.com, GAZA - Mesir berhasil menjadi penengah. Saling serang antara Hamas dan militer Israel (IDF) akhirnya terhenti kemarin pagi, Rabu (30/5).
Padahal, sehari sebelumnya situasi memanas. Hamas dan kelompok Islamic Jihad meluncurkan setidaknya 70 roket dan bom mortar ke wilayah yang diduduki Israel. IDF membalas dengan serbuan tank dan juga serangan udara.
Setidaknya 55 fasilitas milik Hamas dibombardir dari udara. Itu aksi saling serang paling panas sejak perang 2014.
Sebagaimana dilansir Reuters, Hamas meluncurkan roket-roketnya sepanjang hari pada Selasa lalu (29/5). Tiga prajurit IDF dilaporkan luka-luka.
Saat pembicaraan gencatan senjata berlangsung, kedua pihak masih saling serang meski tak seperti sehari sebelumnya.
Belum diketahui apakah ada korban luka dari pihak Hamas dan sekutunya. Yang jelas, saat konflik terjadi, biasanya mereka mengosongkan fasilitas-fasilitas yang menjadi sasaran empuk bom udara Israel.
’’Kesepakatan dicapai untuk menerapkan kembali gencatan senjata di Jalur Gaza,’’ terang Wakil Ketua Hamas di Gaza Khalil al-Hayya.
Yang dimaksud adalah gencatan senjata pascaperang pada 2014. Hamas berjanji untuk patuh asalkan Israel melakukan hal serupa.