Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mesra dengan Iran, Perusahaan Vietnam Dimusuhi Amerika

Kamis, 17 Desember 2020 – 19:54 WIB
Mesra dengan Iran, Perusahaan Vietnam Dimusuhi Amerika - JPNN.COM
Kapal tanker dan kargo di Selat Malaka kini terancam aksi komplotan bajak laut yang kembali muncul. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Vietnam menyatakan menyesalkan keputusan Amerika Serikat untuk memberikan sanksi pada perusahaan Vietnam terkait dengan pengangkutan produk minyak bumi dari Iran.

"Hubungan perdagangan antara Vietnam dan Iran benar-benar bersifat sipil dan melibatkan barang-barang yang akan melayani kebutuhan esensial rakyat serta tidak bertentangan dengan resolusi PBB," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Thi Thu Hang.

Departemen Keuangan AS pada Rabu (16/12) memberlakukan sanksi terhadap sejumlah perusahaan global, dan menuduh mereka mendukung penjualan produk petrokimia Iran saat Washington meningkatkan tekanan pada Teheran pada hari-hari penutupan masa jabatan Presiden Donald Trump.

Departemen Keuangan AS mengatakan, Vietnam Gas and Chemicals Transportation Corp menjadi sasaran sanksi karena hubungannya dengan transaksi signifikan untuk pengangkutan produk minyak bumi dari Iran.

Jubir Kemenlu Vietnam Hang mengatakan Vietnam sepenuhnya mematuhi resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menangani setiap pelanggaran sesuai aturan.

Hang menambahkan bahwa Vietnam berharap AS akan mencabut sanksi terhadap perusahaan Vietnam itu.

Vietnam Gas and Chemicals Transportation Corp belum menanggapi permintaan komentar.

Amerika Serikat pada Rabu juga menjatuhkan sanksi pada sejumlah perusahaan yang berbasis di China dan Uni Emirat Arab. (ant/dil/jpnn)

Amerika Serikat untuk memberikan sanksi kepada perusahaan Vietnam terkait dengan pengangkutan produk minyak bumi dari Iran

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA