Pertahanan Vietnam Jebol Lagi, COVID-19 Menyebar dari Area Karantina
jpnn.com, HO CHI MINH - Vietnam kembali melaporkan dua kasus COVID-19 pada Selasa yang terkait dengan penularan lokal di kota pusat bisnis, Ho Chi Minh City, dan pemerintah meminta masyarakat untuk waspada serta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Sebelumnya, Vietnam mengonfirmasi satu infeksi COVID-19 lokal pada Senin (30/11) setelah 89 hari bebas kasus--sehingga memaksa adanya penutupan sejumlah tempat di kota dengan populasi padat tersebut.
Usai penelusuran, kasus baru ini terkait dengan seorang pramugara pesawat yang berada di fasilitas karantina selama lima hari sebelum akhirnya diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Pramugara tersebut terpapar virus di dalam area karantina, kemudian menularkan kepada orang lain ketika ia menjalani masa karantina mandiri," kata Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long, dalam sebuah pernyataan.
"Untuk pertama kalinya hal seperti ini terjadi. Pramugara tersebut telah melakukan pelanggaran berat terhadap regulasi karantina," kata Menteri menambahkan.
Dengan aturan karantina dan langkah penelusuran yang ketat, Vietnam sebelumnya telah dapat menahan penularan virus di negaranya dengan cepat, sehingga dapat kembali menjalankan perekonomian lebih dahulu dibanding sebagian besar negara Asia lainnya.
Vietnam telah memberantas gelombang pertama wabah COVID-19 pada April dan hampir 100 hari tanpa kasus penularan lokal hingga muncul infeksi baru di kota pusat pariwisata, Da Nang, pada Juli yang kemudian menyebar luas--namun berhasil dikendalikan dalam beberapa pekan.
Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc meminta masyarakat dan otoritas untuk meningkatkan langkah-langkah penjagaan untuk menghadang penyebaran virus, khususnya menjelang kongres lima tahunan Partai Komunis.