M.F. Siregar, Teknokrat Olahraga Indonesia
Hanya Punya Satu MimpiKamis, 06 November 2008 – 15:04 WIB
Kendati begitu sibuk, Opung tetap tak pernah melepaskan senyum. Bapak lima anak itu juga tak kelihatan lelah dengan kegiatan yang semakin sibuk akhir-akhir ini. Semakin mendekati hari H peluncuran buku memang sangat menyita waktunya. Pria yang pernah menjabat staf CPM Batalion III Jawa tersebut menjadi begitu sulit diajak bertemu muka. Awal pekan ini puluhan undangan masih memenuhi meja kerjanya. Dibantu Dede Hasanah sebagai sekretaris, Opung merencanakan kepada siapa saja undangan itu akan disebar.
Bahkan, Opung sendiri tak segan memberikan langsung kepada terundang. Seperti siang itu. Tertatih, badannya yang sudah mulai membungkuk dibawanya menuruni tangga Wisma Karsa dan menanti mobil yang akan membawanya ke PB Djarum. Beberapa undangan berada di tangannya. "Kalau tidak diingatkan, Opa akan terus bekerja. Tidak mau berhenti," terang Dede menanggapi keaktifan Opung itu.
Bahkan, Dede sudah sangat biasa bertindak layaknya bel sekolah menandakan kepulangan murid. "Setiap 15.30 WIB saya akan masuk ke ruang kerja Opa dan menyuruhnya pulang. Bisa-bisa, Opung tidak ingat pulang kalau tidak begitu," ungkap Dede dengan gemas.