Minum Susu dari Botol Beresiko Rusakkan Lambung Bayi
jpnn.com - PEMAKAIAN botol saat memberikan susu pada anak sering menjadi kontroversi. Salah satu alasan untuk tidak memakai botol kembali terungkap, kali ini terkait dengan peningkatan risiko kerusakan lambung pada bayi.
Para ilmuwan dari University of Washington mengungkap bahwa bayi yang disusui dengan botol 2 kali lebih berisiko mengalami Hyperthropic Pyloric Stenosis (HPS) dibandingkan yang menyusu langsung di payudara. Temuan ini dipublikasikan di jurnal JAMA Pediatrics.
Risiko HPS juga meningkat sesuai usia ibu. Bayi dari para ibu berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko 5 hingga 6 kali lebih besar untuk mengalami gangguan lambung yang kadang hanya bisa diperbaiki dengan operasi ini.
"Dari posisi sebagai dokter, ini hanya satu dari sekian banyak studi yang menunjukkan bahwa menyusui sangat penting bagi kesehatan bayi baru lahir," kata penelti, Dr Jarod McAteer, seperti dilansir laman Today.com, Minggu (10/11).
HPS terjadi karena penebalan pada lapisan otot halus di bagian polyrus, yakni saluran antara lambung dengan usus kecil. Pembedahan kadang-kadang diperlukan untuk mengatasi gangguan ini.
Kondisi ini terjadi pada sekitar 2 dari 1.000 bayi di seluruh Amerika Serikat, dan salah satu pemicunya adalah kerusakan usus. Bayi-bayi biasanya mengalami gangguan ini sejak usia 3 hingga 5 minggu.
Para ilmuwan dalam penelian terpisah juga mengungkap adanya penurunan kasus HPS di Washington, dari 14 per 1.000 kelahiran pada 2003 menjadi 9 per 1.000 kelahiran pada 2009. Salah satu faktornya adalah meningkatnya jumlah ibu yang tak lagi menggunakan botol saat menyusui bayinya. Yakni, dari 80 persen pada 2003 menjadi 94 persen pada 2009. (fny/jpnn)