Minum Teh Oolong Tanpa Gula Lebih Sehat Bagi Tubuh
jpnn.com, JAKARTA - Teh oolong berbeda dengan minuman sejenis lainnya. Teh dari daun camellia sinensis ini dikeringkan di bawah sinar matahari, sehingga melalui proses oksidasi dan menghasilkan warna lebih gelap.
Pakar teh dan penulis buku sekaligus pendiri Indonesa Tea Institute Ratna Somantri mengatakan karena melalui tahapan fermentasi sebagian atau oksidasi, teh oolong memiliki rasa dan aroma yang dalam dan lembut.
"Dengan kandungan antioksidan yang tinggi dan kafein rendah, teh oolong memberikan manfaat baik untuk kesehatan tubuh, seperti mengurangi kadar kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh dan konsentrasi," kata Ratna Somantri, dalam launching Mytea+ No Sugar di Jakarta, baru-baru ini.
Namun, mengonsumsi teh dengan gula berlebih bisa menimbulkan risiko obesitas. Melansir dari SIKERNAS dan laman Kemenkes, obesitas berpotensi memicu diabetes, infeksi gigi, hingga komplikasi jangka panjang, seperti kerusakan ginjal dan gangguan pada mata.
Melihat fakta tersebut, Suntory Garuda Beverage (SGB) menghadirkan Mytea+ No Sugar, teh oolong siap minum di Indonesia.
"Kandungan Oolong Tea Polymerized Polyphenols (OTPP) yang secara klinis terbukti membantu mengurangi penyerapan lemak," kata Ong Yuh Hwang, Chief Executive Officer PT Suntary Garuda Beverage.
Dia mengatakan bahwa produk ini menargetkan anak muda yang sadar kesehatan dalam kelompok usia 19-35 tahun, yang mencari minuman segar rendah atau tanpa gula.
"Kami membuatnya dengan mengikuti standar Suntory di semua tahap produksi, mulai dari pemetikan daun teh, hingga proses fermentasi, pemanggangan, dan penggulungan terakhir," ujarnya.