Minuman Soda Bisa Memicu Risiko Kanker?
jpnn.com - Minuman soda kini semakin digemari oleh banyak orang. Rasanya yang manis dan segar membuatnya menjadi pilihan untuk melepas dahaga, terutama bila dinikmati dengan kondisi dingin dan di hari yang terik.
Namun Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya. Menurut para ahli gizi, minuman soda bisa memicu risiko beragam penyakit, salah satunya adalah kanker.
Hubungan antara minuman soda dan kanker memang masih menjadi perdebatan tersendiri di kalangan para peneliti dunia. Terdapat sejumlah studi yang menyebutkan bahwa konsumsi minuman soda tidak berhubungan dengan kanker kolon (usus besar). Namun, di lain pihak ada pula beberapa penelitian lain yang menyatakan hal sebaliknya.
Sebuah studi di Singapura yang dimuat dalam jurnal Cancer Epidemiology menyebutkan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman ringan lebih dari dua kali dalam seminggu berisiko mengalami kanker kelenjar pankreas.
Kadar gula yang tinggi dalam minuman soda menyebabkan kelenjar pankreas dipaksa untuk mengeluarkan insulin guna metabolisme gula. Hal tersebut meningkatkan risiko kanker pankreas.
Tidak hanya itu, zat pewarna dalam minuman soda yaitu 4-methylimidazole (4-MEI) rupanya berpotensi menyebabkan kanker. Sebuah studi menyebutkan zat 4-MEI yang menciptakan warna karamel atau kecoklatan pada minuman ringan bisa memicu terjadi kanker darah (leukemia) dan kanker paru.
Hasil peneltian yang dimuat dalam jurnal PLoS One tersebut menyatakan bahwa semakin gelap warna minuman soda semakin tinggi pula kadar pewarna 4-MEI di dalamnya, sehingga semakin tinggi pula risiko kanker yang diakibatkannya.
Hingga sejauh ini, masih terus dilakukan berbagai penelitian ilmiah untuk mengetahui hubungan pasti antara minuman soda dan kanker.