Minus Dua
Oleh: Dahlan IskanNamun, karier jabatannya di TNI mirip Opung satunya: Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan. Sama-sama istimewa tetapi tidak pernah jadi pangdam, jadi KSAD, apalagi jadi panglima TNI.
Opung bisa menerima itu dengan realistis, tetapi ada satu yang sangat mengganjal di hatinya. Juga di pikirannya: mengapa tidak bisa memiliki bintang empat.
Opung pensiun dengan tiga bintang (letnan jenderal TNI). Hanya itu.
Dia tidak menyesal tidak pernah menjadi KSAD. Opung menyadari hidupnya ditakdirkan untuk minus dua: bukan Jawa dan bukan Islam.
Dia tidak menyebutnya Batak dan Kristen –karena yang suku non-Jawa agama non-Islam lainnya juga mengalami nasib serupa di zaman itu.
"Kau lebih berat lagi," kata Opung sambil menunjuk orang terdekatnya: Robert Njoo. "Kau minus tiga," ujar Opung.
Maksudnya: Njoo punya tambahan minus satu lagi. Njoo adalah Tionghoa.
"Untuk bisa dapat posisi yang baik kau harus tiga kali lipat lebih pintar dari orang Jawa. Kau harus tiga kali lebih rajin belajar. Kau harus tiga kali kerja lebih keras," kata Opung.