Minyak Dunia Terus Naik, Pemerintah Lakukan Evaluasi
Rabu, 05 Januari 2011 – 17:01 WIB
Meski optimis mampu mengantisipasi dampak kenaikan minyak dunia, namun Agus mengakui bahwa semakin tidak terkendalinya fluktuasi harga minyak, akan dapat berpengaruh pada pengeluaran negara yang lebih besar dari prediksi semula. "Setiap kenaikan dolar, maka ada tambahan pendapatan dan ada tambahan pengeluaran. Tapi ini (dari harga minyak dunia naik) kelihatannya ada tambahan pengeluaran yang lebih besar daripada penerimaannya," kata Agus.
Namun, meskipun harga minyak dunia nantinya tetap merangkak naik, pemerintah kata Agus tidak akan menaikkan harga BBM di tahun 2011, sebagaimana yang telah disepakati bersama DPR RI. Namun pelaksanaan pembatasan BBM dan pembatasan subsidi tetap akan dijalankan sesuai dengan kajian yang dilakukan. "BBM tidak akan naik. (Pambatasan) Subsidi juga akan kita kaji dengan baik," katanya.
Sementara, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan, hingga saat ini harga minyak USD 90 per barel belum mengganggu asumsi makro yang ditetapkan pemerintah dan DPR di APBN 2011. "Tahun 2008 dulu, harga minyak pernah dari yang tinggi sekali langsung anjlok ke USD 30-40 per barel. Kita pernah mengalaminya dan harga USD 90 per barel ini tidak akan bertahan setahun. Jadi, ICP (harga minyak Indonesia) sebesar USD 80 per barel masih cukup relevan," ujarnya. (afz/jpnn)