Miris Banget, Puskesmas Hanya Dilayani 1 Dokter
jpnn.com - GARUT - Rata-rata daerah di wilayah Jawa Barat mengeluhkan kurangnya tenaga kesehatan dan pendidik. Keluhan itu disampaikan para kepala daerah langsung kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi.
"Di Kabupaten Garut, dari 69 puskesmas yang ada hanya 72 dokter. Artinya masing-masing puskesmas hanya dilayani satu dokter," kata Bupati Garut Rudy Gunawan, Jumat (17/6).
Dia menyebutkan, Garut hanya memiliki 40 dokter spesialis. Masing-masing puskesmas hanya memiliki satu bidan. Sementara untuk tenaga pendidik, Rudy menyebutkan tahun ini ada sekitar 800 dokter yang akan pensiun.
"Untuk tenaga guru kami sudah mengajukan ke Pak MenPAN-RB jumlah yang kami butuhkan," ujar Rudy.
Tidak hanya di Garut, Kabupaten Tasik, dan Provinsi Banten, sejumlah daerah yang pernah dikunjungi Yuddy pun kerap mengeluhkan kekurangan tenaga pendidik dan kesehatan.
Menurut Yuddy, kurangnya tenaga guru dan kesehatan disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya mengenai distribusi tenaga yang tidak merata. Untuk tenaga kesehatan di setiap puskesmas idealnya yaitu satu banding dua yaitu satu puskesmas ada dua dokter.
Dia pun meminta agar pejabat setempat sebaiknya mendata ulang tenaga pendidik dan kesehatan di daerahnya masing-masing. Setelah itu, pastikan distribusinya dilakukan dengan baik.
"Cek dan ricek daerah-daerah yang paling terpencil untuk memastikan bahwa distribusinya dilakukan secara tepat, jangan banyak di kota tapi nggak ada di daerah terpencil," tandas Yuddy. (esy/jpnn)