Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Misteri Noni Belanda di Curug Putri Kencana

Selasa, 30 Juli 2019 – 08:36 WIB
Misteri Noni Belanda di Curug Putri Kencana - JPNN.COM
Olah TKP di Curug Putri Kencana. Foto: dari Metropolitan

jpnn.com, BOGOR - Dua remaja asal Bekasi, Sufianto (20) dan Ferdiansyah (21) meninggal dunia setelah tenggelam di Curug Putri Kencana Kampung Wangun, Desa Karangtengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/7).

Sejumlah warga sekitar, memercayai 'kehadiran' Noni Belanda yang sedang menangis, ada kaitannya dengan kematian wisatawan di curug (air terjun) tersebut.

Kedua korban dan dua teman­nya sengaja datang pagi hari ke Curung Putri Kencana untuk menikmati keindahannya. Sufianto dan temannya sempat istirahat terlebih dahulu sam­bil minum kopi di sekitar curug. Tidak lama kemudian dia langs­ung berenang bersama kedua temannya. Sedangkan satu temannya hanya menunggu di pinggir curug.

BACA JUGA: Kabar Duka, Sufianto dan Ferdiansyah Tewas saat Mandi di Curug Putri Kencana

“Ketika bere­nang, Sufianto tenggelam. Dia berusaha diselamatkan teman­nya, Indra. Namun Indra tidak sanggup dan hampir tenggelam juga,” ujar Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspita­lena seperti dikutip dari Metropolitan.

Teman korban, Indra, lanjut Ita, ke pinggir curug. Kemu­dian teman yang satunya, Fer­diansyah, mencoba ikut me­nyelamatkan Sufianto. Namun nahas, Ferdiansyah yang se­mula niat menolong malah ikut teng­gelam. Petugas bersama warga berusaha menyelamatkan kedua korban, tetapi nyawa Sufianto dan Ferdiansyah tidak dapat tertolong. “Kedua jasad korban dibawa ke RSUD Cibi­nong,” kata Ita.

Tenggelamnya dua pemuda asal Bekasi tersebut mendapat respons dari warga sekitar. Tak sedikit warga yang mengaitkan kematian dua pemuda tersebut dengan sosok makhluk halus yang kerap menampakkan diri sebagai sosok Noni Be­landa, begitu juga dengan suara tangisan wanita.

Kepala Desa Karangtengah Suhandi mengatakan, curug tersebut awalnya bukanlah tempat wisata. Sebab, warga sekitar memercayai bahwa lokasi itu merupakan petilasan Raden Surya Kencana. Se­hingga masyarakat menyebut­nya dengan Curug Putri Ken­cana. “Kata orang dulu, Raden Surya Kencana sering tapa di sini. Dulunya itu bukan tempat rekreasi,” katanya.

Curug Putri Kencana awalnya bukan tempat wisata. Sejumlah warga sekitar memercayai lokasi tersebut merupakan petilasan Raden Surya Kencana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News