Misteri Penampakan Kereta Khusus di Wosan, Milik Kim Jong-un?
Media negara Korut terakhir melaporkan keberadaan Kim saat dia memimpin pertemuan pada 11 April.
China telah mengirim satu tim ke Korut termasuk para ahli medis untuk memberikan pertimbangan mengenai (kesehatan) Kim Jong Un, menurut tiga orang yang mengetahui situasi itu.
Sebagai pemimpin turun-temurun generasi ketiga yang berkuasa setelah kematian ayahnya pada 2011, Kim tak punya pengganti yang jelas di negeri yang memiliki nuklir, yang dapat mendatangkan bahaya internasional yang serius.
Pada Kamis (23/4), Presiden AS Donald Trump meremehkan laporan-laporan bahwa Kim sakit.
"Saya pikir laporan itu tak tepat," kata Trump kepada wartawan, tapi dia tak mau bilang apakah dia telah berhubungan dengan para pejabat Korut.
Trump bertemu Kim tiga kali dalam upaya membujuknya untuk menghentikan program senjata nuklir yang mengancam AS juga negara-negara tetangganya di Asia.
Sementara pembicaraan berhenti, Trump terus menyebut Km sebagai seorang teman. Laporan dari dalam Korut sulit diharapkan karena kontrol ketat atas informasi.
Pejabat pemerintahan Trump mengatakan berlanjutnya kebungkaman media Korut mengenai keberadaan Kim memperjelas keprihatinan mengenai kondisinya, dan bahwa informasi tetap minim dari sebuah negeri yang telah lama dianggap oleh intelijen AS seperti sebuah "kotak hitam".