Misterius..Tahanan di Sel Nomor 11 Lapas Tasikmalaya Tewas
jpnn.com - TASIKMALAYA - Herman Dedi (53), narapidana pencurian dengan pemberatan (curat), ditemukan tewas di dalam selnya, Sabtu (13/2) malam. Hingga kemarin, penyebab warga Bojong Tengah, Cipedes itu meregang nyawa masih misterius.
Kepala Lapas Tasikmalaya Julianto Budhi Prasetyono mengatakan, pihaknya menemukan Herman tewas sekitar pukul 21.00. Dari laporan yang dia terima, napi yang ditempatkan di kamar sel nomor 11 itu awalnya mengalami kekenyangan setelah makan. "Teman-temannya menyampaikan (Herman) kebanyakan makan," ungkapnya seperti dikutip dari Radar Tasikmalaya, Senin (15/2).
Di lokasi, ditemukan ada muntahan makanan Herman, sebelum tewas sempat terdengar erangan yang diduga detik-detik kematiannya. Dari keterangan rekan-rekan satu selnya, Budhi menerangkan Herman sempat merogoh mulutnya dengan tangan sendiri sampai makanan yang sudah dikonsumsi dimuntahkan kembali. "Jadi muntahnya itu dia sengaja," tuturnya.
Disinggung penyakit yang mungkin diderita pria setengah abad itu, Budhi menjelaskan dia memang pernah mengeluh gatal-gatal. Tapi dari data medis tidak ditemukan ada penyakit yang membahayakan. "Kalau gatal-gatal hal yang wajar di lapas," katanya.
Tadi malam, Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya Kota mendatangi lokasi dan mengambil jenazah Herman untuk diperiksa lebih lanjut. Disinggung kemungkinan adanya penganiayaan, Riki menepisnya karena sejauh ini tidak menemukan indikasi yang mengarah. "Pemeriksaan luar tidak ditemukan bekas penganiayaan," terangnya.
Dari data Lapas, Herman merupakan narapidana pencurian dengan pemberatan di sebuah perkantoran pada awal tahun 2015 yang ditangani oleh jajaran Polsek Cihideung. Dia masuk ke Lapas pada pertengahan April 2015, dia divonis selama 1 tahun 8 bulan dan September nanti dia dijadwalkan bebas.
Dalam sel tempatnya tewas, Herman disatukan dengan narapidana kejahatan pencurian lainnya. Dalam satu sel yang over load itu, ada sebanyak 23 orang napi. Sampai kemarin, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan penyebab kematian Herman. (rga/adk/jpnn)