Mitigasi Konflik Manusia & Gajah Penting Dilakukan, Teknologi GPS Collar
"Mitigasi konflik manusia dan gajah ini penting sekali dilakukan dengan penggunaan teknologi GPS Collar guna pemantauan populasi Gajah Sumatera pada berbagai kelompok lebih akurat. Ke depan, konflik gajah dan manusia harus bisa dikelola dengan baik dan berkurang signifikan,” ujar Bambang Hendroyono dalam keterangannya, Minggu (19/3).
Bambang menjelaskan progres kerja normalisasi sungai Tampin-Tambatan (21,50 km) dan sungai Cakur-Tambatan (23,30 km) di kawasan SM Padang Sugihan telah memberikan kemanfaatan hidrologis bagi ekosistem air dan ekosistem terestrial lain di sekitarnya. Juga mendukung upaya konservasi spesies serta kestabilan ekosistem gambut.
Ini ujar Bambang merupakan salah satu best practices kelola lansekap, sekaligus solusi dari lapangan/tapak.
"Tentu upaya ini membutuhkan dukungan pemda, swasta, akademisi, masyarakat, dan media," ucap Bambang.
Sementara itu, Elim Sritaba selaku Chief Sustainability Office APP Sinar Mas menyampaikan ke depannya pihaknya akan terus mendukung pemasangan GPS Collar untuk kelompok gajah lain di wilayah tersebut.
Pemasangan GPS Collar yang sudah dilakukan pada dua kelompok gajah liar yang berbeda ini untuk mitigasi konflik antara manusia dan satwa gajah terutama masyarakat disekitar yang terdampak. Juga pemantauan pergerakan satwa dilindungi tersebut secara real time untuk memastikan keamanannya.
Di samping itu, APP Sinar Mas juga akan memberikan dukungan kepada BKSDA Sumsel dalam program pembentukan Desa Mandiri Konflik di wilayah penyangga SM Padang Sugihan.
"Pemasangan GPS Collar terhadap satwa yang dilindungi menjadi teknologi baru yang digunakan di seluruh dunia. GPS Collar yang dipasangkan pada gajah, baterainya didesain bertahan hingga 3 tahun," terang Elim Sritaba.