Mitra Kukar Perlu Tambahan Palang Pintu
jpnn.com, TENGGARONG - Perjalanan Mitra Kukar di Piala Presiden 2019 sudah berakhir. Gagal di fase grup menjadi sejarah baru bagi Naga Mekes sepanjang perjalanan Piala Presiden.
Kendati demikian, meratapi yang sudah terjadi tak akan mengubah apapun. Tim Kota Raja justru harus bersyukur. Berkat Piala Presiden, manajemen bisa melihat sektor mana saja yang perlu diperbaiki.
Menilik perjalanan Naga Mekes di fase Grup B, ada beberapa catatan penting yang segera dicarikan solusinya. Paling utama adalah lini belakang yang belum sepenuhnya berjalan kukuh.
Mundurnya Dedi Gusmawan dari tim cukup merugikan Mitra Kukar. Seharusnya, jika Dedi tetap bertahan, manajemen tak perlu lagi memikirkan sektor tersebut.
Dengan pengalamannya, Dedi cukup ideal jika ditandemkan dengan Achmad Faris Ardiansyah yang masih tergolong muda. Sayang, pemain asal Medan itu mundur dengan alasan keluarga. Kini di sektor palang pintu hanya menyisakan tiga pemain, yakni Junda Irawan, Faris Ardiansyah, dan Roni Fatahilah.
Di dua laga terakhir, Faris selalu berpasangan dengan Roni. Sama-sama memiliki usia muda, keduanya kerap mempertontonkan ego masing-masing. Terutama Roni yang sering melakukan kesalahan mendasar. Saat bentrok lawan Bhayangkara FC, Roni membuat kesalahan fatal yang berakibat kekalahan bagi Naga Mekes.
Junda Irawan sejatinya memiliki kemampuan cukup apik di bek tengah. Namun demikian, dia kerap memulai laga dari bangku cadangan. Hanya memiliki tiga stopper, jelas Mitra Kukar membutuhkan satu tambahan lagi.
“Kalau ingin lebih kukuh, harus tambah satu bek tengah lagi. Kalau memang memungkinkan, manajemen harus mendatangkan palang pintu yang berpengalaman. Sebab, ketiga bek tengah yang ada sudah diisi pemain muda,” tutur salah seorang anggota Mitman, Hanung Ade Kuncahyo. (don/is/k18)