Mobil Terbang Bukan Lagi Mimpi
jpnn.com - NEWYORK--Perusahaan Amerika Terrafugia baru akan memproduksi mobil serbaguna yang dapat terbang. Selain dapat dioperasikan di jalan raya, kendaraan ini juga bisa berubah menjadi pesawat terbang untuk menghindari kemacetan di jalanan. Namun di slovakia, seorang desainer berhasil menguji prototipe mobil terbang baru-baru ini.
Stefan Klein, sang pembuat mobil ini merupakan salah satu pendiri Aeromobil dan kepala mekanik di perusahaan itu. Menurut discovery (21/10), sebelumnya, Stefan bekerja pada pabrikan otomotif raksasa seperti Audi , BMW dan Volkswagen. Dia mulai mengembangkan Aeromobil pertama di awal 1990-an dan musim gugur ini prototipe Aeromobil 2,5 berhasil diujicoba.
"Di masa depan kita hanya memerlukan beberapa detik untuk pergi mengemudi dan terbang keluar dari bandara," ujarnya.
Sementara itu, kendaraan Terrafugia dari AS, yang dinamai Transition, memiliki sayap yang dapat dilipat dan jika landasan cukup panjang maka dapat berubah menjadi pesawat terbang. Moda ini bakal tersedia secara komersil dalam dua tahun ke depan.
"Manfaat mobil terbang ini bagi kemanusiaan sangat besar," ujar CEO Terrafugia Carl Dietrich.
Dampak global dari moda transportasi udara yang personal, praktis dan dipasarkan secara luas ini telah diperkirakan oleh lembaga nirlaba CAFE Foundation membuka potensi pasar hingga kisaran USD 800 miliar per tahun. NASA sendiri telah memperkirakannya pada USD 1 triliun per tahun.
Transition, yang perlu waktu lebih lama untuk dikembangkan dibandingkan TF-X yang lebih konseptual, diperkirakan akan memakan biaya sekitar USD 300.000. Saat ini perusahaan tersebut mengatakan sudah ada 100 pesanan awal tahun ini. Mobil tersebut menggunakan mesin yang sama untuk di jalanan ataupun udara, dan bisa memakai bensin dibandingkan bahan bakar pesawat yang jauh lebih mahal.
"Pada saat tanki penuh, perusahaan tersebut mengatakan pesawat dapat menempuh jarak sekitar 800 kilometer," sambungnya. (esy/jpnn)