Moncer Sepanjang 2019, Bank BJB Diprediksi Terus Tumbuh di 2020
"Langkah ini menunjukkan bahwa BJB cukup optimis dari segi peluang pasar. Sepanjang pasarnya terukur, obligasi akan selalu laris manis, apalagi dengan yield yang kompetitif dan status jaminan likuiditas bank pelat merah. Yang menjadi penentunya, tinggal kembali kepada rencana investasi dan pengembangan usaha bank bjb akan seperti apa ke depan," katanya.
Penambahan struktur permodalan ini dilakukan seiring dengan target penyaluran kredit perseroan sebesar 10 persen. Target tersebut dinilai dapat dicapai mengingat menguatnya daya dukung pemerintah yang mengandalkan perbankan domestik di tengah situasi perekonomian global yang tidak menentu.
Seiring dengan itu, kinerja bank berkode emiten BJBR di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu juga memperlihatkan tren positif di lantai bursa. Perlahan-lahan, harga per lembar saham BJBR kembali menggariskan kurva peningkatan.
Acuviarta menilai tren peningkatan nilai emiten ini akan berjalan konsisten sepanjang tahun. Sikap Bank BJB yang memilih melakukan penyesuaian terhadap penurunan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 4,75 persen juga, akatanya, merupakan langkah yang sesuai dan akan memberi keuntungan.
Acuviarta mengatakan hal tersebut bakal membantu daya serap pembiayaan di tengah kondisi pasar yang masih terbuka lebar.
Faktor lain yang semakin menunjang akselerasi pertumbuhan kinerja ini adalah strategi digitalisasi yang semakin giat dilakukan perseroan. Pelayanan yang semakin baik bakal menghadirkan potensi fee based income (FBI) bagi perseroan. Apalagi tren FBI ini senantiasa terjaga tumbuh positif dengan torehan Rp929 miliar sepanjang 2019.
Namun, Acuviarta juga mengingatkan Bank BJB tetap berhati-hati dan waspada terhadap berbagai tantangan yang akan datang. Selain situasi pelemahan pertumbuhan ekonomi global yang masih mengintai, kehadiran virus corona yang mewarnai situasi global di awal tahun 2020 disebut bakal berdampak dan harus diantisipasi.
Kendati demikian, kondisi itu juga membuka peluang untuk mengambil alih pangsa pasar investasi dan barang yang selama ini amat bergantung kepada Tiongkok. Acuviarta mengatakan, Bank BJB bisa memanfaatkan peluang itu dengan cara menyubstitusi peran investor dan memberikan stimulasi kepada para pengusaha lokal agar mampu bersaing di arena jual-beli yang selama ini banyak diisi barang-barang impor dari Tiongkok.