Morning Whistle Kukuh Bertengger di Puncak Klasemen Seri Pertama Liga Tenis Meja Indonesia
Pada hari kedua laga penentuan juara liga Seri pertama, Kamis (9/3/2023), Fernando dan Gusti Syaiful bukan hanya menjadi kunci keberhasilan PTM Prima Nusantara memgalahkan PTM Best dengan skor 3-2. Namun, mereka sukses mempermalukan petenis meja nasional asal Korea Selatan lainnya, Jeong Yeong-hun yang direkrut PTM Best.
Penampilan Nando, panggilan akrab Fernando yang turun di tunggal kedua memang luar biasa. Meski sempat tertinggal 0-2, dia mampu menyelesaikannya dengan skor 3-2 (6-11,
7-11, 11-8, 11-9, dan 11-9). Begitu juga dengan Gusti, panggilan akrab Gusti Syaiful yang turun di tunggal keempat mengulang sukses Nando dengan skor 3-1 (11-8, 7-11, 12-10, dan 11-8).
"Saya sempat tertinggal 0-2 karena Jeong memang pemain berkualitas yang punya jam terbang lebih banyak. Kunci kemenangan saya adalah kesabaran. Dan, saya senang bisa mengalahkannya," kata Nando.
"Saya senang bisa mengalahkan petenis meja Korea Selatan. Ini kemenangan pertama saya melawan pemain dari luar negeri. Liga ini telah memberikan kesempatan bagi saya untuk menunjukkan kemampuan dan menambah pengalaman bertanding," timpal Gusti.
Meski liga yang dipelopori pecinta tenis meja Singgih Yehezkiel baru menyelesaikan putaran pertama tetapi atlet dan pelatih sudah merasakan adanya persaingan ketat dalam meraih tempat terbaik. Makanya, mereka berharap liga ini bisa terus dipertahankan.
"Persaingan di liga ini cukup ketat. Saya yakin jika liga ini terus digelar bisa mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia. Kerinduan anak-anak dengan kompetisi berkualitas sudah terobati sehingga mereka bisa terus menjalankan program latihan untuk menghadapi laga selanjutnya," kata pelatih PTM Best Jawa Timur, Hariyono.
"Dulu, kita punya Sirkuit Laga Tenis Meja Utama (Silatama) yang memunculkan pemain legenda yang bukan hanya merajai SEA Games tetapi juga mampu menembus Olimpiade. Ada Anton Seseno, Lingling Agustin, Ismu Harianto. Kini, kita punya Liga Tenis Meja yang dirancang pak Singgih Yehezkiel dengan mengacu pada sistem pertandingan Olimpiade. Saya rasa wajar banyak yang menyebut pak Singgih disebut Bapak Tenis Meja Indonesia atas perannya dalam membangun prestasi tenis meja Indonesia," timpal Frangky, pelatih PTM Sukun.