Motor Listrik Militer E-Tactical Sergap Resmi Raih Sertifikasi dari Puslaik Kemhan
jpnn.com, JAKARTA - Motor listrik militer E-Tactical Sergap yang dikembangkan anak perusahaan Len Industri (Defend ID), PT Eltran Indonesia dan PT BYXE Motor Indonesia (BMI) bakal segera digunakan secara massal.
Kepala Pusat Kelaikan Kemhan Marsma TNI Tengku Mohammad Yani Rudiansyah mengatakan saat ini motor listrik tersebut dalam tahap produksi dan telah mengantongi sertifikat kelayakan motor listrik militer dari Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan (Puslaik Kemhan), Kamis (26/1).
"Semoga aman untuk alat, lingkungan, dan personel. Selain itu selanjutnya juga bisa mendapatkan tambahan sertifikasi hingga ke SMI (Standar Militer Indonesia). Produk ini tidak hanya digunakan militer tetapi dijual untuk meningkatkan pendapatan devisa negara," kata Mohammad Yani di kantor Kemenhan, Jakarta, Jumat (27/1).
Sebelumnya, kendaraan elektrifikasi ini juga sudah mendapatkan sertifikasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemenhan).
Pengembangan kendaraan listrik ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan dan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
"Penggunaan kendaraan sesuai dengan kebutuhan TNI," ungkap Mohammad Yani.
Direktur Utama PT Eltran Indonesia Dewayana Agung Nugroho mengatakan motor listrik militer tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia turut mengikuti perkembangan yang ada dan merupakan komitmen pemerintah dalam upaya menekan emisi karbon.
"Kami bersyukur karena mendapatkan apresiasi yang begitu luar biasa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, terus didorong dan dikembangkan supaya bisa digunakan dengan baik, membanggakan, dan terus mendukung kebutuhan Kementerian Pertahanan," kata Agung.