MPR: Kalau Stres, Jangan Ikut Diskusi Konstitusi
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Melani Leimena Suharli mengatakan Fokus Group Discussion (FGD) tentang Kajian Sistem Ketatanegaraan Indonesia bertema "Format Ideal Sistem Perwakilan Indonesia", jangan sampai diikuti oleh orang stres.
"Diskusi ini jangan sampai diikuti oleh orang stres, karena nanti hasilnya juga stres," kata Melani Leimena Suharli, saat membuka FGD "Format Ideal Sistem Perwakilan Indonesia", diselenggarakan kerjasama MPR dengan DPP Gerindra, di ruang GBHN, gedung Nusantara V, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (16/12).
Sebelum Melani Leimena Suharli membuka FGD, di tempat yang sama, Ketua Umum Partai Gerindra Profesor Suhardi mengungkap sebuah penelitian yang menyebut sekitar 20 persen warga masyarakat sedang mengalami stres.
Dikatakannya, Tim Kajian Sistem Ketatanegaraan Indonesia selaku penyelenggara FGD merupakan alat kelengkapan kerja MPR dengan tugas dan fungsinya membantu pimpinan MPR melaksanakan tugas-tugas konstitusinya.
"Satu diantaranya aktif mencari masukan untuk penyempurnaan konstitusi semenjak Desember 2012 lalu. Karena masalahnya terkait langsung dengan konstitusi bangsa ini, makanya saya berharap, diskusi harus berjalan dengan sehat. Jangan sampai ada yang stres," harapnya.
Mengacu kepada data yang diungkap Ketum Partai Gerindra, disebut 20 persen masyarakat stres. "Artinya satu diantara lima orang sedang mengalami stres. Kalau kita di ruang ini ada seratus orang, maka jumlah yang stres ada 20 orang. Jadi hati-hati, jangan bawa-bawa stres dalam mendiskusikan sistem ketatanegaraan," ujar politisi Partai Demokrat itu. (fas/jpnn)