MPR Menyapa Sahabat Kebangsaan, Indro Gutomo Ingatkan Mahasiswa Efek Negatif Globalisasi
Radmida menyampaikan Indonesia terdiri dari berbagai pulau yang masing-masing daerahnya hampir semua punya hukum adatnya masing-masing, apabila persatuan tidak dikelola dengan baik akan terjadi perpecahan sehingga akan membahayakan NKRI.
"Di sinilah lihat pentingnya wawasan kebangsaan, wawasan ini akan menumbuhkan jiwa persatuan. Jiwa persatuan akan mencegah terjadi perpecahan bagi bangsa Indonesia," terangnya.
Radmida juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa agar senantiasa menjaga sikap jujur, kerja keras, serta mengasah tiga kecerdasan.
"Kami juga merupakan kampus yang sangat terbuka dan menghargai perbedaan. Di sini wawasan nusantara merupakan kurikulum wajib," kata Radmida.
Hal ini, lanjut Radmida, dikarenakan sejarah yang telah membuktikan Muhammadiyah berperan besar dalam meraih kemerdekaan Indonesia serta menyatukan perbedaan antara agama dan nasionalis.
"Kontribusi kami didasarkan bahwa Muhammadiyah memiliki prinsip keindonesiaan melalui konsep Darul Ahdi Wa Syahadah, artinya Muhammadiyah dan umat Islam sebagai kekuatan mayoritas memiliki tanggung jawab besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," paparnya.
Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut, yakni Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Pratiwi Amelia, dan Plt Deputi Administrasi Setjen MPR Fauziah. (mrk/jpnn)