MPR Minta Masukan Mahasiswa Unilam untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Kepada mahasiswa dan pengajar Unlam, Siti Fauziah juga menyebutkan selain media sosial, MPR juga memiliki platform Buku Digital MPR yang bisa diunduh di Playstore.
"Buku Digital MPR ini sangat penting untuk mahasiswa dan dosen karena ada buku-buku yang diproduksi MPR tapi tidak diperjualbelikan di toko buku. Hasil-hasil Kajian MPR yang dibukukan hanya bisa dilihat di situs web resmi MPR," kata wanita yang akrab disapa Bu Titi ini.
"Itulah yang dilakukan MPR supaya MPR dekat dengan masyarakat," imbuhnya.
Untuk 2025, MPR menyiapkan beberapa program dan kegiatan untuk lebih mendekatkan MPR kepada mahasiswa dan masyarakat.
Salah satu di antaranya adalah program dan kegiatan 'Debat Konstitusi' yang menyentuh kalangan mahasiswa.
"Ada program baru di tahun 2025. Kami akan memulai kembali program dan kegiatan Debat Konstitusi. Dalam MPR periode lima tahun kemarin, program Debat Konstitusi ditiadakan. Kegiatan ini diadakn kembali untuk mendekatkan MPR ke mahasiswa dan masyarakat," tuturnya.
FKP Sarasehan Kehumasan MPR dengan tema 'Evaluasi Efektivitas Layanan Penerimaan Delegasi dan PPID sebagai Aspek Pelayanan terhadap Publik di Lingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI' ini dihadiri Wakil Dekan III FKIP Unila Hermi Yanzi, Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) FKIP Unila Dedy Miswar, dan Berchah Pitoewas.
Sementara itu, pemateri FKP MPR ini adalah Yenita Revi (Kasubag Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR), Djarot Widiarto (Kasubag Pemberitaan dan Layanan Informasi Setjen MPR), dan Yunisca Nurmalisa (Ketua Program Studi PPKn FKIP Unila).