MU-Villarreal Sudah 4 Kali Bertemu, Laga Selalu Berakhir Imbang
4. Raihan terbaik Villarreal di Eropa hanyalah dua kali menjuarai Piala Intertoto, turnamen musim panas besutan UEFA untuk tim-tim yang gagal ke Liga Champions, Piala UEFA maupun Piala Winners, yakni pada 2003 dan 2004.
5. Sementara manajer MU Ole Gunnar Solskjaer akan melakoni final kompetisi Eropa pertamanya, Villarreal didampingi Unai Emery pelatih spesialis Liga Europa yang pernah menjuarainya tiga musim beruntun bersama Sevilla. Jika juara lagi bersama Villarreal, Emery akan melampaui rekor Giovanni Trapattoni.
6. Villarreal punya keunggulan lain, yakni fakta bahwa tim-tim Spanyol selalu mengalahkan tim-tim Inggris dalam sembilan pertemuan terakhir di final kompetisi Eropa, termasuk Piala Super UEFA. Tim Inggris terakhir yang mengalahkan tim Spanyol di final adalah Liverpool yang menjuarai Piala UEFA pada 2000/01 dengan menundukkan Alaves.
7. MU bisa jadi tim kesembilan yang juara Piala UEFA/Liga Europa setelah tersisih dari Liga Champions sejak format itu diterapkan pada 1999/00. Atletico Madrid terakhir mengalaminya pada 2017/18 dan tim Inggris terakhir yang merasakannya adalah Chelsea pada 2012/13.
8. Villarreal punya catatan nirkalah di kompetisi Eropa musim ini dan jika akan menjadi tim ketujuh yang juara Piala UEFA/Liga Europa dengan menjaga torehan itu setelah Tottenham Hotspur pada 1971/72, Borussia Moenchengladbach (1978/79), IFK Goeteborg (1981/82 & 1986/87), Ajax (1991/92) dan Chelsea (2018/19).
9. Partai final dilangsungkan pada 26 Mei, bertepatan 22 tahun setelah kesuksesan MU melengkapi raihan trigelar 1998/99 dengan menjuarai Liga Champions lewat kemenangan dramatis atas Bayern Muenchen di Camp Nou.
10. Penyerang MU Mason Greenwood bisa menjadi remaja Inggris kedua yang mencetak gol di final kompetisi Eropa dalam usia 19 tahun 237 hari setelah Brian Kidd yang mencetak gol untuk MU di final Piala Champions 1968 melawan Benfica dalam usia tepat 19 tahun.
11. Penyerang Villarreal Carlos Bacca berpeluang menyamai rekor Hernan Crespo sebagai pemain kedua yang mencetak gol untuk dua tim berbeda dari satu negara di final kompetisi Eropa. Bacca sebelumnya mencetak dwigol untuk Sevilla dalam final Liga Europa 2014/15.