MU Vs Sevilla: Saatnya Lukaku Buktikan Bukan Bomber Lemah
jpnn.com, MANCHESTER - Mantan bek Manchester United, Gary Neville menyebut bomber MU Romelu Lukaku lemah usai leg pertama 16 Besar Liga Champions melawan Sevilla di Ramon Sanchez Pizjuan, 22 Februari lalu.
''Dia bukan standar striker Manchester United,'' sambung mantan kapten MU Roy Keane di dalam kritikannya, kepada ITV.
Nah, layakkah Lukaku dikritik kembali? Lukaku harus menjawabnya pada leg kedua di Old Trafford, Manchester, Rabu (14/3) dini hari WIB. "Tak lagi terjadi pada pekan yang penting ini,'' klaim Lukaku, dikutip Manchester Evening News.
Hujan kritik dari Ramon Sanchez Pizjuan sudah memberi Lukaku momentum. Setelah kegagalannya mencatat satu pun shots on goal saat itu, striker berharga GBP 75 juta (Rp 1,43 triliun) itu membuktikan dirinya tak seperti kritikan Neville dan Keane. Lukaku menjawab di tiga laga domestik beruntun di Premier League.
Bahkan, dari tiga laga itu, dua di antaranya bertipikal big match. Dengan satu gol plus satu assist-nya, United mempecundangi Chelsea 1-2 di Old Trafford (25/2). Masih di stadion yang sama akhir pekan kemarin WIB (10/3), satu assist-nya jadi awal dari brace-nya Marcus Rashford saat mengalahkan Liverpool.
Itu belum termasuk golnya yang menyelamatkan The Red Devils dari kekalahannya di Selhurst Park, markas Crystal Palace. Satu golnya mengantarkan United menang dramatis 3-2 dari The Eagles. Nah, mampukah Lukaku melanjutkan kontribusi gol ataupun assist-nya bagi United?
Satu assist saja sudah menjadi assist pertamanya di Liga Champions. Lalu, satu gol di laga ini juga bisa mendekatkannya pada musim terganasnya di Eropa. Di dalam Liga Europa musim 2014-2015, Lukaku mencetak delapan gol dari sembilan kali penampilannya bersama Everton.
Gol yang juga bisa mempengaruhi keputusan petinggi United musim panas ini. Sebab MU belakangan ini dikaitkan dengan rumor pendekatannya ke bomber Bayern Muenchen, Robert Lewandowski.