Mucikari Biarkan PSK HIV/AIDS Layani Tamu
jpnn.com - SURABAYA - Fenomena 189 PSK terjangkit HIV/AIDS yang masih beroperasi di lokalisasi Dolly dan Jarak harus segera disikapi. Pasalnya, ternyata kebanyakan mucikari di lokalisasi Dolly malah membiarkan para PSK HIV/AIDS tetap melayani lelaki hidung belang.
Pendamping PSK lokalisasi Dolly Budi Bolang menjelaskan, saat ada PSK yang terdeteksi mengidap penyakit itu, kebanyakan mucikari tak acuh dengan keadaan tersebut. PSK tetap saja dibiarkan bertransaksi dengan lelaki hidung belang.
"Paling hanya meminta PSK untuk memakai kondom," ujarnya.
Bahkan, banyak PSK yang tidak memberi tahu mucikari jika terinfeksi virus yang menyerang imunitas tubuh itu. Perilaku PSK tersebut terjadi karena mungkin ketakutan. "Ya, mungkin takut," tuturnya.
Sama sekali tidak ada perlakuan khusus terhadap PSK HIV/AIDS. Dengan demikian, penyebarannya tentu tidak terkontrol. Namun, dia mengingatkan sebenarnya penyebaran HIV/AIDS itu bisa terjadi karena penyebab lain, misalnya, narkoba. "Ada penyebab lain," katanya.
Terkait dengan penyebaran HIV/AIDS di lokalisasi Dolly, dia mengatakan bahwa mungkin perilaku PSK semakin menambah risiko tertular penyakit mematikan itu. Misalnya, ada juga PSK yang sekaligus pecandu narkoba yang menggunakan jarum suntik. "Ini pernah terjadi. Ada PSK yang pesta narkoba dan terjangkit HIV/AIDS," ujarnya.
Mengenai pelayanan kesehatan bagi PSK HIV/AIDS, Budi menambahkan bahwa pemeriksaan PSK terjangkit sudah dilakukan dengan cepat. Saat mengantar PSK ke puskesmas untuk memeriksa, pihaknya biasanya hanya butuh waktu lima menit.
"Setelah diperiksa, dibacakan semacam undang-undang dan diberikan amplop hasil pemeriksaan, negatif atau positif. Tapi, perawatan masih minim, hanya diberi obat ARV (antiretroviral)," ujarnya. (idr/end/mas)