Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mufti Anam Minta Polemik Garuda Indonesia Jangan jadi Drama Politik

Senin, 09 Desember 2019 – 11:57 WIB
Mufti Anam Minta Polemik Garuda Indonesia Jangan jadi Drama Politik - JPNN.COM
Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta semua pihak untuk tidak membuat polemik di PT Garuda Indonesia Tbk menjadi drama dan gimmick politik.

Menurut Mufti, imbauan itu dia sampaikan untuk menjaga dan segera memulihkan reputasi Garuda Indonesia sebagai flag carrier kebanggaan bangsa.

“Saya mengimbau sudahi polemik Garuda. Jika ada dugaan permasalahan kepabeanan, tuntaskan, selesaikan tanpa gimmick dan drama-drama. Jangan dibikin drama untuk menaikkan popularitas dengan mendiskreditkan pihak-pihak tertentu,” ujar Mufti, Senin (9/12).

Menurut Mufti, jika memang ingin melakukan pembenahan di tubuh BUMN seperti Garuda, yang perlu dilakukan adalah menjaga kondusivitas. Hal itu mengingat Garuda adalah perusahaan terbuka dan maskapai penerbangan nasional.

“Sebagai perusahaan terbuka, berlarut-larutnya drama Garuda, apalagi dibumbui dengan dugaan penggiringan opini dengan informasi-informasi yang tidak relevan dengan permasalahan pokok, akan berpotensi merontokkan saham Garuda. Dan memang sahamnya jatuh sepekan kemarin. Kalau harga saham rontok, negara juga dirugikan,” ujarnya.

Mufti menambahkan, sebagai perusahaan penerbangan, reputasi Garuda perlu dijaga agar tetap mendapat kepercayaan publik.

“Garuda adalah maskapai terbaik kebanggaan kita. Kalau reputasinya dirontokkan, apalagi dengan informasi yang tidak relevan terkait orang per orang manajemennya, kepercayaan pasar bisa menurun mengingat bisnis maskapai adalah bisnis kepercayaan yang sangat sensitif dengan isu,” tutur Mufti.

Dia menyarankan kepada semua pemangku kepentingan untuk objektif menilai permasalahan Garuda. Apalagi, maskapai pelat merah itu sudah mulai menunjukkan perbaikan kinerja.

Jika memang ingin melakukan pembenahan di tubuh BUMN seperti Garuda Indonesia, yang perlu dilakukan adalah menjaga kondusivitas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News