Muhadjir Tonton Video Karnaval Anak Bercadar, Kesimpulannya?
jpnn.com, PROBOLINGGO - Mendikbud Muhadjir Effendy ke Kota Probolinggo, Jatim, untuk menggali informasi detail polemik terkait karnaval TK yang memakai cadar dengan menenteng senjata mainan, Minggu (19/8).
Muhadjir tiba di Kota Probolinggo tepatnyd di Mapolres Probolinggo Kota sekitar pukul 15.15. Ia didampingi Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Supriano dan Staf Khusus Mendikbud bidang Monitoring Implementasi Kebijakan R.Alpha Amirrachman.
Mendikbud disambut Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal, Dandim 0820 Letkol Kav. Depri Rio Saransi, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Muhammad Masykur, serta tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Setelah beramah-tamah, Mendikbud kemudian menuju ruang Rupatama Sanika Satyawada untuk bertemu seluruh stakeholder yang diundang.
Dalam pertemuan tersebut, AKBP Alfian Nurrizal menjelaskan dengan rinci polemik yang berkembang di masyarakat. Termasuk menampilkan video karnaval TK Kartika V69. Dalam video tersebut ditunjukkan, bahwa siswa tidak hanya membawa replika senjata saja. Namun ada juga miniatur kakbah, unta, dan yang pasti bendera Merah Putih.
Selain itu, kapolresta juga memaparkan penanganan terorisme di Kota Probolinggo. Termasuk, upaya-upaya deradikalisasi untuk mencegah warga kota terpengaruh paham-paham berbahaya. “Untuk masalah terorisme ini, kita sangat responsif. Bahkan, sebagai bentuk deradikalisasi, kita mendekatakan diri pada mereka. Tak jarang pula kita membantu segala seuatu yang dibutuhkan keluarga pelaku teror,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Dandim 0820 Letkol Kav Depri Rio Saransi. Sama seperti penjelasan sebelumnya, properti yang digunakan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekolah. Properti itu juga pernah dipakai pada saat lomba drum band serta teatrikal.
“Karena kebingungan pengawal kerajaan perempuan, maka browsing di internet. Di sana ada tampilan perempuan bercadar dan membawa senjata. Maka itulah yang ditiru. Artinya tak ada tedensi atau tujuan lain. Apalagi menanamkan paham radikal,” terangnya.