Muhaimin: Kehadiran PKB untuk Mengawal Politik Aswaja
jpnn.com - JAKARTA - Kehadiran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam sistem politik Indonesia sesungguhnya untuk mengawal jalannya politik ahlussunnah wal jamaah, bangsa dan negara.
Demikian ditegaskan Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB H Abdul Muhaimin Iskandar dalam acara Doa Bersama Hari Lahir ke-18 PKB di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Menurut Muhaimin, membenahi tata kelola Pemilihan Umum (Pemilu), Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) menjadi tugas berat PKB. Dimana seluruhnya bermuara pada system ketatanegaraan Indonesia yang baik.
"Kita tidak ingin kedepannya melahirkan pemimpin yang menjadi karyawan atau pun petugas dari salah satu kelompok. Kita ingin pemimpin yang membela kepentingan rakyat dan ahlussunnah wal jamaah," katanya.
Muhaimin memastikan PKB mendukung penuh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia pun berharap perjuangan PKB di pemerintahan bermanfaat bagi Nahdlatul Ulama (NU), bangsa dan negara.
"Bangsa ini akan porak poranda kalau tidak terjaga oleh NU dan PKB. Untuk itu dalam memperingati hari jadi PKB kali ini, kita akan mengevaluasi, menilai, mempelajari titik lemah, kinerja perjuangan yang sudah kita lakukan. Tentu, yang berpangkal pada visi perjuangan yang ada," ujarnya.
Muhaimin berkata, apa yang dilakukan KH Maman Imanulhaq dalam memperjuangankan UU Pesantren dan apa yang diperjuangkan anggota Komisi IX merupakan contoh kecil bagaimana perjuangan berpangkal pada visi perjuangan.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menegaskan, PBNU tanpa pesantren tidak ada apa-apanya. Begitu juga dengan PKB, tanpa NU tidak akan ada apa-apanya.