Muhammad Asichin, Bekas Anak Nakal yang Jadi Penjaga Arsip Nasional
Menjembatani Tuntutan Keterbukaan dengan Keharusan Menjaga KerahasiaanSelasa, 17 Januari 2012 – 03:23 WIB
Sebagai pengawal dan penjaga kearsipan, Asichin terkadang berada pada posisi dilematis. Beberapa dokumen yang sifatnya sangat rahasia, memaksa ANRI harus benar-benar menjaganya agar tidak bocor. Sementara di sisi lain, kalangan peneliti dan akademisi ingin dokumen-dokumen yang dianggap rahasia itu bisa dibuka seluruhnya.
Sebut saja dokumen tentang G 30 S PKI. "Dephan minta ini tetap dirahasiakan. Sementara teman-teman peneliti inginnya dokumen itu dibuka semuanya. Saya harus bisa menjembataninya, berada di tengah-tengahnya," kata Asichin.
Tak hanya itu, demi arsip pula Asichin pernah mempertaruhkan nyawanya. Tahun 1986, Asichin mendapat tugas ke Timor Timur yang saat itu masih dalam suasana perang. Tugasnya menyelamatkan arsip dari sebuah gudang peninggalan pemerintah Portugis.