Muhammadiyah Sudah Tetapkan Awal Ramadan, Haedar: Perbedaan Tak Perlu Diributkan
jpnn.com, JAKARTA - Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah/2024.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengimbau masyarakat agar perbedaan tanggal mulainya ibadah puasa Ramadan tidak perlu menjadi keributan.
Haedar mengatakan baik ada kesamaan maupun perbedaan, tidak kalah pentingnya memaknai ibadah puasa Ramadan dengan segala rangkaiannya, Idulfitri maupun juga Zulhijah untuk melahirkan penghayatan dan pengamalan keislaman yang lebih baik.
"Jadi, kalau berbeda ya malah tidak perlu ribut, termasuk di media sosial, apalagi saling menghujat dan saling menyalahkan yang membuat malah nanti nilai ibadahnya jadi berkurang," kata Haedar dalam konferensi pers diikuti secara daring di Jakarta, Sabtu.
Haedar mengimbau dari penetapan tanggal tersebut dapat menjadikan ibadah-ibadah Ramadan, Syawal, dan Zulhijah sebagai sarana memperkaya spiritualitas dan kesalihan.
"Memperkaya relasi hubungan sosial kita yang damai, toleran, bersatu dalam keragaman, dan tidak kalah pentingnya justru juga membawa umat dan bangsa kita semakin berkemajuan," ujar dia.
Haedar mengatakan pengumuman dan maklumat tanggal ibadah tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi pada setiap tahun, sebagaimana juga berbagai organisasi Islam mengeluarkan, bahkan negara, yang mengeluarkan kalender baik kalender Hijriah yang berisi tentu juga tanggal-tanggal, bulan dalam tahun Hijriah, yang ada irisannya dengan kegiatan-kegiatan ritual ibadah.
Bisa juga memungkinkan kalender Miladiah, yang juga terkait dengan tanggal yang menyangkut kegiatan-kegiatan publik baik di tingkat suatu negara, bahkan di tingkat global.