Muhammadiyah Umumkan Awal Puasa 2021
jpnn.com, JAKARTA - Merujuk hasil perhitungan astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal puasa tahun 2021 jatuh pada 13 April.
"1 Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 Masehi," kata Ketua Umum PP Muhamamdiyah Haedar Nashir dalam pernyataannya, Rabu (20/2).
Haedar mengatakan berdasarkan hasil hisab, pada 12 April petang setelah matahari terbenam, posisi bulan baru (hilal) di Yogyakarta sudah terlihat dengan ketinggian di atas ufuk 3 derajat 44 menit 38 detik. Hilal juga akan nampak di banyak tempat di Indonesia.
Perhitungan hisab adalah kalkulasi akurat yang salah satunya digunakan untuk memetakan posisi matahari dan bulan.
Muhammadiyah memiliki kebiasaan menetapkan waktu awal puasanya jauh hari sebelum pemerintah melalui Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat Awal Ramadan di setiap tahunnya.
Muhammadiyah mendasarkan penetapan 1 Ramadan menggunakan hisab, sementara Kemenag memakai hisab yang dikombinasikan dengan melihat bulan baru (rukyatul hilal).
Dari tren beberapa kali Sidang Isbat, bulan baru biasanya akan terpantau oleh perukyat jika hilal berada di atas ufuk setinggi minimal 2 derajat setelah matahari terbenam. Dengan sudut ketinggian hilal yang dihitung pada 3 derajat maka kemungkinan umat Islam akan mengawali puasa di waktu yang bersamaan.
Sementara itu, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah/2021 Masehi jatuh pada Kamis tanggal 13 Mei. Tinggi bulan baru saat matahari terbenam di Yogyakarta pada 12 Mei berada di ketinggian 5 derajat 30 menit 58 detik.