Mulai 24 Juli, Truk Dilarang Melintasi Pantura
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum kemarin (29/6) menghentikan proyek perbaikan jalur pantai utara Jawa sebulan menjelang lebaran. Penghentian dilakukan agar truk pengangkut logistik melintas tanpa terganggu kemacetan akibat penutupan jalan. Proyek akan dilanjutkan lagi awal Agustus.
Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto mengatakan, jalur pantura saat ini dalam kondisi siap 98 persen. Dari total panjang jalan 1.341 kilometer, saat ini sekitar 995 kilometer dalam keadaan baik, sekitar 2,9 kilometer dalam kondisi rusak, dan sisanya bisa dilalui dengan nyaman.
"Hari ini masih ada pekerjaan minor seperti pembuatan garis marka jalan dan pembersihan material yang tidak menganggu perjalanan," katanya.
Djoko mengatakan, ada sejumlah ruas yang belum selesai dikerjakan. Diantaranya, pelapisan aspal jalan di Indramayu, penggantian beton di Gresik, pengecoran jalan di simpang Jomin, dan pembuatan gorong-gorong di KM 128 tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.
Di Jawa Tengah, pembetonan jalan di jalur Semarang-Kudus sudah dibuka, demikian pula pekerjaan peninggian jalan di Jembatan Tangguangin hingga batas kota Kudus. Pembetonan jalan di ruas Semarang-Kendal, Pekalongan-Pemalang-Tegal-Brebes juga sudah dibuka sehingga dua jalur dapat dilintasi sepenuhnya.
Untuk memperlancar jalur mudik, Kementerian Perhubungan melarang truk pengangkut logistik melintasi jalur pantura Jawa, pantai selatan Jawa, Madura, Bali, jalur lintas timur Sumatera, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Pelarangan dilakukan mulai H-4 hingga H+4 lebaran karena pada saat arus mudik dan arus balik jalur-jalur itu sangat padat sehingga akan menimbulkan kemacetan bila truk diperbolehkan melintas.
Pengecualian hanya diberikan pada truk pengangkut BBM, elpiji, kebutuhan medis, dan barang-barang yang tidak awet. "Jalur mudik diprioritaskan untuk kendaraan penumpang dan kendaraan pribadi. Truk yang melanggar ketentuan akan diberi sanksi tilang," kata Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan di Jakarta kemarin (29/6).
Setelah mudik usai, Kementerian PU akan meneruskan proyek perbaikan jalur pantura dengan pembetonan. Jalur yang ada saat ini akan ditinggikan sekitar satu meter sehingga tidak terendam air banjir.
Selain faktor beban muatan kendaraan, jalur pantura juga mudah rusak akibat terendam banjir terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian timur. Kementerian PU juga akan meminta pembatasan kendaraan yang melintasi pantura dibatasi maksimal 10 ton sehingga jalan tidak cepat rusak.
"Kita tidak mau ada anggapan perbaikan pantura disebut proyek abadi," kata Djoko. (aph)