Munadi Herlambang Ajak Tabayun Pasca-Pilpres di Momen Lebaran
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Relawan Jokowi Kerja (Joker), Munadi Herlambang, mengajak segenap lapisan masyarakat pada momen bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1440 H saat ini, untuk ber-tabayun pasca-Pilpres 2019.
“Dalam perkembangan seiring perubahan zaman, tabayun merupakan cara berpikir yang mengedepankan kehatian-hatian dalam menyikapi informasi, situasi dan problem yang dialami umat Islam pada khususnya,” kata Ketum Joker, Munadi Herlambang, di Jakarta, Jumat (7/6).
Menurut Munadi, dikutip dari laman DohaInstitute.org, tabayun berakar dari bahasa Arab yang terdiri dari 2 suku kata, yaitu “bayan” yang dalam Bahasa Inggris “elucidation” dan “bayyinah” yang artinya “evidence”, yang menjelma ke dalam cara-cara dan tujuannya.
BACA JUGA: Begini Bayangan Kabinet Jokowi jika 01 yang Menang Pilpres
Secara harafiah, ini bisa dikatakan sepadan dengan “klarifikasi dan bukti” dalam Bahasa Indonesia. “Artinya, kita diminta bertanya kepada sumber informasi dan melihat data atau fakta yang ada, dalam ungkapan sederhananya,” tambah Munadi.
“Ini merupakan nilai kearifan Islami dalam mendorong adanya kerangka berpikir yang berpijak pada analisa terhadap berbagai hal apakah itu konsep, asumsi, maupun konstruksi dan dekonstruksi argumentasi dan teoritis agar mencapai kesimpulan yang jelas dan landasan yang kuat tentang isu terkait,” kata dia lagi.
Era teknologi informasi yang berbasis digital dan ruang publik di media sosial memberikan tantangan nyata dalam menjaga sikap tabayun dalam masyarakat muslim maupun lainnya.
“Media sosial menjadi ajang ekspresi, menyatakan pikiran dan pendapat tanpa sekat ruang dan waktu bagi individu maupun golongan yang kadang kala disembunyikan asal-usulnya. Dengan tingkat literasi anggota masyarakat yang masih dalam proses pematangan dan edukasi yang masih dalam proses pemerataan, maka informasi yang muncul demikian mudah dikonsumsi dan dibagikan,” kata Munadi.
Oleh karena itu, tabayun merupakan usaha filosofis atau cara berpikir yang mempunyai penerapan dalam berbagai segi kehidupan yang terwujud dalam perilaku dan tindakan di era digital ini, maka kemudahan akses informasi bagi setiap orang mempunyai implikasi yang harus ditanggung.