Munarman Senang Gubernur Anies Masih Sejalan dengan FPI
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang mencabut penghargaan Adikarya Wisata untuk Diskotek Colosseum Club 1001 Jakarta. Munarman menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendengar suara umat sehingga mencabut penghargaan.
"Alhamdulillah, tentu kami apresiasi langkah pencabutan tersebut. Artinya Pak Anies selaku gubernur mengakomodir aspirasi umat beragama untuk menjadikan ibu kota negara sebagai kota yang mencerminkan berkepribadian dalam budaya, berdaulat secara politik dan berdikari secara ekonomi," kata Munarman saat dihubungi jpnn.com, Senin (16/12).
Menurut Munarman, FPI tidak menginginkan Pemprov DKI mengedepankan pembangunan berbau hedonisme yang penuh kemaksiatan di Jakarta. Sebab, kata dia, DKI Jakarta bisa mengembangkan pariwisata yang jauh dari unsur maksiat.
"Jangan takut tekanan para pengusaha maksiat berkedok hiburan malam. Hadapi saja mereka sebagai antek-antek setan yang coba menjerumuskan generasi muda Indonesia," ucap Munarman.
"Semoga Pak Anies tetap istikamah berada di jalan yang diridai Allah. Dan semoga tetap dalam barisan kaum nalar akal sehat dalam memimpin jakarta," timpal Munarman.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mencabut penghargaan Adikarya Wisata 2019 kepada diskotek Colosseum 1001. Pencabutan dilakukan setelah Anies kebanjiran kritik dan kecaman dari masyarakat, termasuk kelompok pendukungnya pada masa Pilkada DKI 2017 lalu.
Pencabutan penghargaan tersebut diumumkan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah di Balai Kota, Senin (16/12). Menurutnya, pencabutan dikarenakan BNNP pernah menemukan peredaran narkoba di Colosseum 1001.
"Berdasarkan fakta tersebut maka pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 kepada colloseum dibatalkan," ujar Saefullah mewakili Gubernur Anies. (mg10/jpnn)