Muncul Petisi yang Meminta BPK Audit Masjid Al Jabbar, Ada Apa?
jpnn.com, JAKARTA - Lebih dari 2.100 partisipan menandatangani petisi di platform change.org menyatakan mendukung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit pembangunan Masjid Al Jabbar di Gebe Bage, Bandung, Jawa Barat.
Koordinator Beyond Anti-Corruption (BAC) Dedi Haryadi menyampaikan besarnya jumlah partisipasi masyarakat dalam petisi itu menjadi salah satu alasan bagi BPK untuk segera mengaudit Masjid Al Jabbar.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mendukung petisi (yang kami inisiasi) ini. Dukungan dua ribuan orang ini bukan jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, kami perlu meneruskan dukungan ini kepada pihak BPK R, sesuai komitmen dari awal," kata Dedi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (9/5).
Menurut Dedi, besarnya dukungan tersebut menunjukkan masyarakat Jawa Barat masih memiliki kepedulian terhadap pentingnya transparansi pemerintah daerah untuk setiap penggunaan dana atau anggaran publik.
Dedi menyebutkan sejumlah permasalahan yang diduga BAC terdapat dalam pembangunan Masjid Al Jabbar di antaranya, besarnya anggaran untuk pembangunan masjid tidak jelas.
Berdasarkan penelusuran BAC, pada dokumen APBD Provinsi Jawa Barat, ditemukan fakta jika anggaran pembangunan masjid tersebut bisa mencapai nilai Rp 1,6 triliun yang terdiri atas Rp 430 miliar untuk pembebasan tanah dan Rp 1,2 triliun untuk pembangunan fisik masjid.
"Namun, Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat berkali-kali menyatakan pembangunan masjid ini hanya mencapai Rp 1 triliun. Perbedaan angka yang cukup signifikan ini menunjukkan tidak jelasnya data terkait anggaran pembangunan masjid," ucapnya.
BAC berharap dukungan masyarakat tidak berhenti seiring dengan pelaporan yang akan dilakukan kepada BPK RI itu.
"Untuk dapat dapat terus memberikan dukungan, masyarakat dapat menandatangani dan menyebarluaskan petisi dari BAC di laman change.org dengan judul 'Mendorong BPK Mengaudit Pembangunan Masjid Al Jabbar'," ujar dia.(antara/jpnn)